iklan Yuk. . .

Iklan Yuk. . .

Sponsor Setia

19 September 2009

Perubahan biologis saat Puasa Ramadhan


Ibu kos saya waktu sekolah di Samarinda mengkhawatirkan keadaan yang

tanpa makan minum selama sebulan penuh. “Awas, nanti bisa dehidrasi lo, lalu mati.” Begtiu mudahkah sistem biologis kita menghadapi periode pembatasan kalori ini???
Pada orang yang sehat tidak ada perubahan yang signifikan kadar unsur kimia dalam darah orang yang berpuasa selama bulan ramadhan. Efek-efek metabolik yang terjadi sangat bervariasi dan bergantung pada banyak variabel, baik keragaman individu, usia, maupun tempat (iklim dan sebagainya). Namun secara umum dapat disebutkan beberapa efek metabolik yang terjadi sebagai berikut:
1. Pada awal puasa terjaid penurunan metabolisme sebanyak 22% dari normal, namun hari-hari selanjutnya tubuh melakukan penyesuaian diri.
2. Kadar gula darah memang menurun lebih rendah daripada biasanya pada saat-saat menjelang maghrib, tetapi tidak akan pernah sampai mebahayakan kesehatan (oleh karena itu puasa cukup aman bagi penderita Dm tipe II yang tekontrol).
3. Kadar asam lambung akan meningkat pada saat menjelang maghrib dihari-hari pertama puasa, tetapi selanjutnya akan kembali menjadi normal. Hal tersebut malah bermanfaat untuk eradikasi (mengeliminir) kuman yang ada dilambung.
4. Saat orang menunda makan selama lebih kurang 12 jam, maka saat proses metabolisme glukosa yang digunakan sebagai bahan bakar akan terpakai habis, kemudian tubuh akan mencari sumber energi lain dengan melakukan glikolisis lewat pembongkaran deposit lemak dalam tubuh.

Pengikisan lemak dalam tubuh sangat bermanfaat, terutama terhadap kesehatan cardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Lemak (sejumlah lipoprotein seperti Colesterol, Trigliserit/ LDL) yang menempel pada dinding pembuluh darah dapat menyumbat dan megakibatkan stroke dan jantung koroner.
Pembakaran lemak ini juga penting pada penderita kegemukan (Obesitas). Dilaporkan bila puasa benar-benar dijalankan dengan sempurna, terjadi penurunan berat badan sekitar 3-4%. Dari sisi ortopedik menjadi bermafaat, karena tidak akan ada lagi keluhan lutut yang gampang sakit.
5. Puasa mempengaruhi kemampuan konsentrasi berfikir di otak, karena tidak terkonsentrasi di saluran pencernaan, sehingga otak cukup mendapat suplai maksimal ketika ia bekerja sehingga kegiatan berfikirnya menjadi optimal.
6. Untuk variabel-variabel kimia darah lainnya tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara orang yang berpuasa dengan yang tidak.

Pada orang yang mempunyai permasalahan kesehatan, dalam hal ini gangguan saluran pencernaan, terjadi peningkatan asam lambung (HCI) dan pepsin yang akan kembali normal setelah puasa selesai. Gejala dispepsia fungsional (tanpa kelainan organik) yang umumnya terjadi karena makan yang tidak teratur, pada saat puasa terjadi detoxisasi sehingga racun tubuh akan di “gelontor” kelar.
Yang penting makan manis ketika buka dan sahur, batasi makanan yang digoreng, serta dianjurkan untuk makan makanan berkarbohidrat kompleks. Khusus lansia, fokus utama puasa ramadhan terletak pada pengaturan diet ketika berbuka dan sahur. Diperbolehkan berpuasa jika kondisi tubuhnya stabil, penyakitnya terkontrol, serta tidak ada infeksi akut.
Proporsi kalori untuk sahur, buka puasa, dan sesudah tarawih bagi para lansia ialah 40%, 50%, dan 10% ketika berbuka puasa, pastikan tidak langsung makan berat, karena fungsi lambung dan usus halus sudah jelas sudah jauh menurun.
Kebutuhan kalori puasa dengan tidak puasa tidak ada perbedaan, sehingga jumlah makanan yang masuk logikanya tidak boleh berubah. Untuk mencegah dehidrasi, anjurkan lansia untuk minum air ketika bangun tidur, ketika sahur, saat berbuka, serta porsi terbesar setelah tarawih atau sebelum tidur.
Antara berbuka dengan sebelum sahur sebaiknya mengkonsumsi jus buah agar lebih bernutrisi. Terlalu banyak es pada minuman akan menahan rasa kenyang sehingga para lansia menjadi malas makan.
Ketika sahur, tidak dianjurkan minum teh dan kopi dan makanan yang sulit dicerna, seperti keju. Dianjurkan mengkonsumsi makanan yang lambat dicerna dan tinggi serat ketika sahur dan berbuka. Pilihan baik ialah buah-buahan, terutama buah kurma karena mengandung gula, serat, karbohidrat, kalium, dan magnesium.



.::Artikel Menarik Lainnya::.



Comments :

1
lusi mengatakan...
on 

Good one :)

Posting Komentar

toLong ComEnt ya. . .
ThankS


ShoutMix chat widget

iklan yuk. . .

Related Posts with Thumbnails

Apa Pendapat KamiU ttg my BloG ???™


widget
 

Copyright © 2009 by Info Symoi

SYMOI Categories 1 Categories 2 Categories 3 Categories 4 Categories 5